You Are Reading

2

Tes Glukosa Urine (Tes Reduksi/ Benedict)

Unknown Jumat, 02 Maret 2012


DOWNLOAD - Tes Glukosa Urine (Tes Reduksi/ Benedict).pdf
cara download 
Tes reduksi / benedict
Pengertian
Tes glukosa urine adalah pemeriksaan pada sampel urine untuk mengetahui ada/tidaknya glukosa dalam urine. Pemeriksaan ini termasuk pemeriksaan penyaring dalam urinalisis.

Tujuan
Tujuan dari tes ini adalah untuk mendiagnostik ada atau tidaknya glukosa di dalam urine.
Teori
Pemeriksaan glukosa urine dengan tes reduksi atau menggunakan benedict ini memanfaatkan sifat glukosa sebagai pereduksi. Zat yang paling sering digunakan untuk menyatakan adanya reduksi adalah yang mengandung garam cupri. Reagen terbaik yang mengandung garam cupri adalah larutan Benedict.
Prinsip dari tes Benedict = glukosa dalam urine akan mereduksi kuprisulfat (dalam benedict) menjadi kuprosulfat yang terlihat dengan perubahan warna dari larutan Benedict tersebut. Jadi, bila urine mengandung glukosa, maka akan terjadi reaksi perubahan warna seperti yang dijelaskan di atas. Namun, bila tidak terdapat glukosa, maka reaksi tersebut tidak akan terjadi dan warna dari benedict tidak akan berubah.
Perhatian = tes reduksi ini tidak spesifik karena ada zat lain yang juga mempunyai sifat pereduksi seperti monosakarida (galaktosa, fruktosa, pentosa), disakarida (laktosa), dan beberapa zat bukan gula (asam homogentisat, formalin, salisilat kadar tinggi, vitamin C).

Prosedur Kerja
  • Alat dan bahan
    • Tabung reaksi
    • Lampu spiritus/ water bath
    • Rak tabung reaksi
    • Penjepit tabung reaksi
    • Reagen Benedict
  • Cara Kerja
    • Siapkan alat dan bahan
    • Masukkan 5 ml reagen Benedict ke dalam tabung reaksi
    • Teteskan sebanyak 5-8 tetes urin ke dalam tabung tersebut
    • Masukkan tabung tadi ke dalam air mendidi (water bath) selama 5 menit atau langsung dipanaskan di atas lampu spiritus selama 3 menit mendidih.
    • Angkat tabung, kocok isinya dan bacalah hasil reduksi
  • Penilaian
    • -           : tetap biru jernih atau sedikit kehijauan dan agak keruh
    • +          : hijau kekuningan dan keruh ( sesuai dengan 0,5 - 1% glukosa)
    • ++        : kuning kehijauan atau kuning keruh (1 - 1,5% glukosa)
    • +++      : jingga atau warna lumpur keruh (2 - 3,5% glukosa)
    • ++++   : merah bata atau merah keruh ( > 3,5% glukosa)
Perhatian = membaca hasil harus segera setelah diangkat dan dikocok. Bila dibiarkan lebih lama, hasilnya akan lebih positif.

contoh hasil pengujian:
Contoh : hasil pengujian tes benedict
Keterangan : Glukosa dan fruktosa memiliki sifat pereduksi sehingga warna benedict berubah. Sedangkan sukrosa tidak memperlihatkan perubahan berarti karena tidak punya sifat pereduksi. Pada gambar di atas sudah menunjukkan + 4 karena berwarna merah bata.
Sumber :
-Panduan skills lab BLOK 3.4. Gangguan Urogenital FK UNAND
-Gambar (c) google


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

2 komentar:

diki sulaeman mengatakan...

maksih informasinya

Unknown mengatakan...

Sama2, semoga bermanfaat

Posting Komentar

 
Copyright 2010 Catatan Mahasiswa FK