ATM (KTM) BNI, ATM Bank Nagari |
Sebuah
kartu kecil yang berukuran tidak lebih besar dari telapak tangan,
dialah ATM. Dahulu memang merupakan barang langka, yang memilikinyapun
hanyalah orang-orang tertentu saja. Namun, seiring dengan perkembangan
zaman, akhirnya kartu tersebut sampai juga ditangan seorang mahasiswi
seperti saya. Mengapa tidak? Semua mahasiswa yang terdaftar di
Universitas Andalas akan mendapatkanya saat awal menduduki bangku di
sini. Dan tau tidak? Itu merupakan kali pertamanya saya memiliki sebuah
ATM. ATM sekaligus KTM (Kartu Tanda Mahasiswa).Hahaha. Saat itu
terdaftar di Bank BN*.
Usut
punya usut, walaupun sudah memiliki ATM, uang bulanan saya masih
dikirim orang tua melalui Da Deden. Ops, jangan dibayangkan kalau Uda
datang dari kampung membawa uang dan memberikannya pada saya. Tapi, Uda
dikirimi uang oleh orang tua melalui rekening Bank BR*. Ceritanya, di
kampung saya belum ada cabang BN*, makanya lebih baik numpang di
rekening Uda saja. Dan lebih anehnya lagi, sampai akhir tahun 4,
pembuatan rekening baru atas nama saya belum juga terealisasikan.
Alhasil, saat hampir masuk koas yang artinya nanti akan banyak dinas ke
daerah dan mobilitasnya tinggi, barulah saya berpikir jernih lantas
segera mengurus pembukaan rekening dengan bank yang sama dengan orang
tua. Bukan BR*, melainkan Bank Nagari. Bank ini merupakan bank daerah
dari Sumatera Barat. Wah, jadi kepikiran, kalau dibawa keluar daerah
pasti susah juga urusannya kelak. Namun karena sudah terlanjur. Ya,
sudahlah. Selagi masih berkutat di Sumbar toh juga akan tetap memakai
bank ini.
Cerita
punya cerita, saya mempunyai tabungan di Bank Nagari tercatat dari
April 2013. Apa saya tidak punya tabungan sedari kecil seperti teman
saya yang lainnya? Let's talk it later. Nah, jadi setelah
kurang lebih 2 bulanan memegang kartu berharga tersebut, akhirnya suatu
sore yang cukup indah sepulang menghadiri wisuda si Putri, saya berniat
mengambil duit untuk membayar uang kos. Kebetulan saat itu saya baru
pindah. Namun, kali ini saya mencoba mengambil duitnya di ATM bersama
yang kebetulan saat itu yang terdekat adalah Bank Mand*r*. Setelah duit
900 ribu saya genggam, entah saya yang berfikir kejadiannya berlangsung
terlalu cepat atau memang kenyataannya mesin itu menelan kartu saya
hanya dalam sekejap mata?
HAH!
Sedetik
dua detik pertama saya tertegun masih tak percaya. Beberapa menit
kemudian setelah beberapa kali mengutak atik mesin, hasilnya pun tetap
nihil. Ah, frustasi sekali waktu itu. Dan saat seseorang datang
mengantre di belakang saya, rasanya seolah mendapatkan hawa segar untuk
bertanya atau pun setidaknya berbagi sedikit kebingungan. Lantas, saya
langsung menceritakan kejadian barusan kepada mereka. Namun apa yang
didapat, mereka malah pergi sambil bergidik ngeri memandang mesin
tersebut. Berlalu beberapa detik berikutnya meninggalkan saya yang masih
dilanda kebingungan yang teramat sangat. Bukannya menolong atau
berprihatin sedikit, eh malah kabur. Tapi ya sudahlah. Barangkali
mereka tengah berada pada urusan yang mendesak. Jangan suudzan deh, lagi
kemalangan juga. Ckckck.
Akhirnya
saya langsung menelpon Uda dan melaporkan hal tersebut. Uda bilang,
segera blokir kartunya. Saya juga bingung, cara nge-blokir juga gimana?
HELLO, tak ingatkah saya masih neubi banget di bidang ini? Nah lo,
untung ada temen di kos. Kebetulan dia punya ATM Bank Nagari juga. So,
dengan cepat jari saya mengetik angka-angka yang tertera di sana. Dan,
wuuusshhh! Terblokirlah sudah.
Namun yang jadi masalah sekarang. Bagaimana cara saya mengambil uang?
Hahaha,
tidak terasa, saya harus menarik tunai dari bank terdekat dengan
mengisi pada form yang ada, persis kegiatan yang pernah saya lakukan
semenjak SD dahulu. Hehehe. Beberapa kali di ledek teman dan mengolok
saya primitif. Atau sekedar mencemooh bahwa saya mau mengambil puluhan
juta makanya musti pergi ke bank. Hehehe.
Dan
terhitung 2 Sepetember 2013, barulah katu itu saya pegang lagi. Karena
mengurusnya butuh waktu lama dan sebelum itu saya sempat pergi
KKN(Kuliah Kerja Nyata) ke luar kota beberapa bulan.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
1 komentar:
Cara mengurus ktm hilang gimana kak ?
Posting Komentar