In English => What is The Best Test to Passed in to a Medical Faculty?
Sering saya mempertanyakan hal ini, "tes masuk FK itu bagusnya menggunakan sistim apa ya agar hasilnya dapat jadi objektif?"
Baik, pertanyaan seperti itu terlontar bukan karena saya merasa tidak puas atau merasa tidak adil dengan tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri selama ini. Tapi saya hanya terpikirkan hal-hal berikut :
- Masuk FK itu butuh kemampuan MTK sampai logaritma, integral, dan trigonometri gak?
- Masuk FK itu butuh kemampuan Fisika sampai rumus momentum, kecepatan, dan percepatan gak?
- Masuk FK itu butuh kemampuan Kimia sampai ikatan kimia dan semua reaksinya gak?
- Masuk FK itu butuh kemampuan bahasa Indonesia sampai syair dan puisi gak?
Salah satu contoh nyata :
Saya punya seorang teman di SMA yang dapat dikatakan berprestasi di bidang biologi. Tidak hanya dari nilai ulangan beserta ujiannya yang sering menjadi pemuncak di kelas saya, tapi beliau juga menjuarai olimpiade di tingkat kabupaten dan provinsi. Memang tidak semembanggakan menang olimpiade tingkat nasional, tapi menurut saya orang seperti dia patut "diperhitungkan" di ranah Biologi.
Saat ditanya cita-cita, dia sangat ingin masuk fakultas kedokteran. Dan saya pikir, dia juga pantas untuk mendapatkannya. Namun, takdir berkata lain. Sistem ujian di negara kita seolah tidak memberi kesempatan padanya untuk mengembangkan sayap di bidang tersebut. Hal itu dikarenakan dia tidak lulus SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Saya akhirnya menyadari bahwa dia tidak lulus karena dia memang tidak terlalu "jago" di bidang matematika, kimia, dan fisika. Ah, satu bakat luar biasa akhirnya tidak ditempatkan pada posisinya.
Saya sangat menyesal karena saya yang notabenenya sering remedial waktu ulangan biologi dan kalaupun lulus hanya dengan nilai pas-pasan malah dapat masuk di Fakultas Kedokteran di salah satu Universitas negeri bergengsi di Indonesia. Padahal saya juga tidak terlalu minat dengan bidang ini karena saya lebih menyukai pelajaran matematika-di kala itu. Saat itulah saya merasa ada yang janggal. Saya-yang lebih bermodalkan kemampuan matematika, fisika, kimia-telah merenggut satu tempat berharga dari tangan teman saya sendiri.
Apakah adil jika minat biologi, tapi tidak bisa masuk FK karena nilai matematika, fisika, kimia tidak mendukung?
Dan apakah adil bila seseorang yang tidak minat biologi sama sekali, malah masuk FK karena kemampuan non-biologi?
Jadi, sebaiknya, sistim apa yang lebih bagus agar mahasiswa dapat masuk sesuai dengan bidang ilmunya?- tidak hanya FK.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
4 komentar:
pertamax. nice posting
Thanks
cuma share pemikiran saja
*admin*
kalo blh tau FK mana ?
FK Unand
Posting Komentar