Bila
seseorang masuk ke dalam kelas mana pun di suatu Sekolah Dasar dan
menanyakan cita-cita murid di dalamnya, saya yakin tidak ada kelas di
pelosok Indonesia ini yang tidak mau jadi dokter. Minimal satu orang. Coze there will always be someone who wanna be a doctor, am sure!
Begitu
juga dengan diri ini. Saat otak saya masih se-'pure' para petualang
cilik tersebut, saya ingat sekali setiap ditanya cita-cita, maka dengan
sigap dan semangat saya akan menjawab "Ingin jadi dokteeeeeeer!!!".
Waktu itu, kata-kata tersebut terlontar begitu saja tanpa berpikir
panjang. Entah apa yang akan dilalui bila ingin jadi seorang dokter,
entah dimana sekolahnya, entah apa yang dipelajari, dll. Pokoknya yang
terfikir saat itu hanya ingin jadi dokter, titik.
Mengapa anak kecil ingin jadi dokter padahal sebagian besarnya 'takut' pada dokter?
Yap,
sistem kesehatan di Indonesia mewajibkan setiap anak di sekolah dasar
diberikan imunisasi secara berkala. Dan dalam hitungan waktu, para
penghunus jarum berpakaian putih tersebut akan menghantui sekolah. Saya
pribadi, merinding dibuatnya. Horor serasa menguasai sekolah sampai
giliran saya terlampaui. Haha. Waktu kelas satu SD saya disuntik di
paha, dan itu membuat jalan pulang ke rumah terasa sangat jauh. Ngilu
dibawa berjalan, tapi tetap harus pulang sendiri ke rumah. Kelas 3 SD,
saya sempat ijin ke kamar mandi saat petugas medis memasuki kelas kami.
Pura-puranya lama, eh ternyata saya ditungguin ibuk yang nyuntik. Ehe~
demen banget tuh ibuk ampe nungguin saya lama banget. Padahal saya sudah
berusaha membunuh waktu selama yang saya bisa di kamr mandi tersebut.
Nah, beda lagi pas kelas 4, kali ini temen saya yang baru pindahan ke
sekolah kami-Heru namanya-sampai kejar-kejaran dengan petugas medis di
lapangan sekolah. Aduh, itu benar-benar sangat menggelikan.
Itulah
bukti bahwa dokter itu ditakuti. Bukan hanya saya, tapi juga saat anak
kecil enggak mau makan, beberapa orang tua akan bilang "Kalau g mau
makan, tar disuntik pak dokter", atau "Kalau bandel entar di suntik bu
dokter". Nah lo, hunting-huntingan di sekolah plus gertakan dari orang dewasa lainnya lah yang membuat dokter itu menyeramkan.
Namun,
seburuk apapun orang lain mendeskripsikan dokter kepada para jiwa murni
tersebut. Sebagian besar tetap memilih dokter sebagai cita-citanya.
Mengapa? Hal itu terjadi berkat pelajaran PPKN (Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan)-ini jaman saya. Di sana diajarkan bagaimana
berperilaku yang baik dan bagaimana kita harus menjunjung tinggi
sifat-sifat baik terutama tolong menolong, tenggang rasa, percaya diri,
dan sebagainya. Dan dokter, adalah satu diantara banyak pekerjaan mulia
yang terkenal. Dengan bertemakan menolong orang sakit, membantu orang
yang mengalami kesusahan, mengajari cara hidup sehat, ah~ lengkap sudah mindset nya anak-anak untuk memilih dokter sebagai cita-cita.
Silahkan survey sendiri kalau tidak percaya...
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
0 komentar:
Posting Komentar