You Are Reading

5

DDH (Developmental Dislocation of the Hip) atau Dislokasi Panggul Kongenital

Unknown Kamis, 22 Maret 2012


DOWNLOAD - DDH.pdf
cara download
DDH juga diistilahkan sebagai Developmental displasia of the Hip. Dahulu lebih populer dengan nama CDH (Congenital Dislocation of the Hip) atau yang dalam bahasa Indonesia adalah Dislokasi Panggul Kongenital.
Jadi, DDH merupakan kelainan kongenital dimana terjadi dislokasi pada panggul karena acetabulum dan capur femur tidak berada pada tempat seharusnya.

Epidemiologi
  • Bilateral > unilateral
  • Perempuan > laki-laki = 8 : 1
  • Kejadian meningkat pada :
    • Ada riwayat keluarga
    • Kebiasaan membedung bayi
    • Sertaan dari kelainan kongenital lain, seperti : Congenital  Muscular Torticolis dan Congenital Metatarsus Adductus.
Etiologi
Etiologi pasti => idiopatik (belum diketahui)
Faktor resiko :
  • Genetik => kelemahan ligamen
  • Lingkungan
    • Intrauterin
      • Desakan : kembar, oligohidramnion
        Desakan dapat membuat caput femur janin yang masih belum terfiksasi dengan baik lepar dari acetabulum.
      • Hormon relaksin
        Relaksin merupakan hormon yang muncul saat partus untuk melemaskan tulang panggul agar mempermudah proses kelahiran.
    • Partus
      • Kesalahan dalam penolongan partus
      • Bayi dengan interpretasi bokong
    • Pasca Partus

      • Kebiasaan membedung
        Bedung dengan sangat erat sampai membuat kaki anak yang seharusnya fleksi menjadi ekstensi dapat membuat kemungkinan timbulnya DDH lebih tinggi.
Manifestasi Klinis
  • Kaki bayi panjang sebelah
  • Terdapat lipatan paha yang asimetris
  • Kalau sudah bisa berjalan, jalannya tidak seimbang
Diagnosis
  • Anamnesa => usia, faktor resiko, onset gejala
  • PF
    • Tes Barlow => suatu manuver yang bertujuan untuk menguji DDH dengan usaha mengeluarkan kaput femur dari acetabulum dengan melakukan adduksi kaki bayi dan ibu jari pemeriksa  diletakkan dilipatan paha.
      Positif bila saat mengeluarkan kaput femur, teraba kaputnya oleh ibu jari pemeriksa dan ada bunyi 'klik'.
    • Tes Ortolani ==> suatu manuver uji DDH dengan memasukkan kaput femur ke acetabulum dengan melakukan abduksi pada kaki bayi (gerakan ke lateral).
      Positif bila
      • Ada bunyi klik saat trokanter mayor ditekan ke dalam dan terasa caput yang tadi keluar saat tes Barlow masuk ke acetabulum.
      • Sudut abduksi < 60 derajat (suspek DDH). Normalnya, sudut abduksi = 65 sampai 80 derajat.
      Bunyi 'klik' pada Barlow dan Ortolani tidak semua orang yang dapat mendengar, bahkan Orhtopaedis sekalipun.
    • Tanda Galeazzi => Fleksikan femur, dekatkan antara yang kiri dan kanan, lihat apakah lututnya sama panjang atau tidak. Bila tidak sama panjang => +
    • Tes Tradelenberg => anak disuruh berdiri 1 kaki secara bergantian. Saat berdiri pada kaki yang DDH (+), akan terlihat :
      • Otot panggul abduktor (menjauhi garis tubuh). Normalnya, otot panggul akan mempertahankan posisinya tetap lurus.
Pemeriksaan Penunjang
  • USG => digunakan untuk usia < 6 bulan karena penulangan belum sempurna (tulang masih dalam bentuk tulang rawan), jadi kalau diperiksa dengan rontgen hasilnya akan radiolucent.
  • Rontgen => untuk usia > 6 bulan. Digunakan untuk mendiagnosis dislokasi dan selanjutnya untuk pemantauan pengobatan.
Tatalaksana
Dibagi berdasar usia. Semakin muda usia anak, semakin mudah tatalaksananya.
  • 0-3 bulan
    • Pemakaian popok double untuk menyangga femur tetap fleksi
    • Penggunaan Pavlik Harness
      Setelah 3-4 bulan, cek radiografi dan PF. Kalau membai, penggunaan popok double dan Pavlik Harness dapat dihentikan.
  • 3-8 bulan
    • Dilakukan traksi beberapa minggu
    • Subcutaneus adductor tenotomy
    • Setelah itu cek radiografi untuk melihat posisi, bila sudah pas, maka fiksasi dengan spica (diganti setiap 2 bulan) sampai hasil radiografi baik.
  • 8 bulan - 5 tahun
    • Dilakukan subcutaneus adductor tenotomy
    • Open reduksi => fiksasi dengan spica
  • >5 tahun
    • Operasi penggantian sendi (merupakan jenis tatalaksana protesis). Tidak dilakukan lagi perbaikan karena dislokasi sudah terlalu lama dan posisinya sudah jauh dari seharusnya. Kalau dilakukan penarikan paksa ligamen dan otot, takutnya akan merusak pembuluh darah dan saraf (tidak dapat ditarik).
Prognosis
Semakin muda usia bayi ditatalaksana, semakin baik prognosisnya.
Pola Pikir
Bila terdapat bayi dengan kaki panjang sebelah atau lipatan paha asimetris => anamnesis dan lakukan tes BOGT (Barlow, Ortolani, Galeazzi, Tradelenberg) => bila +, maka lakukan pemeriksaan penunjang => bila terbukti dislokas, maka tatalaksana.


DOWNLOAD - DDH.pdf
cara download

Sumber :
Apley, A. Graham dkk. 1995. Buku Ajar Ortopedi dan Fraktur Sistem Apley. Jakarta : Widya Medika.
Rasjad, Chairuddin Prof, MD, Ph.D. 2006. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Jakarta : Yarsif Watampone
Salter, Robert Bruce. 1970. Textbook of Disorder and Injuries of the Muskuloskeletal System. Maryland : Lippincott Williams & Wilkins
Gambar (c) google

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

5 komentar:

Anonim mengatakan...

Pretty great post. I simply stumbled upon your weblog and wanted
to say that I've truly loved browsing your weblog posts. In any case I will be subscribing for your rss feed and I'm hoping you write once more soon!


Feel free to visit my blog post; read here
my page - read more

syamsu mengatakan...

bismillah, keponakan saya, perempuan, 3,5 tahun, setelah dironsen ternyata bonggol pahanya tidak masuk ke mangkuk sendi panggul, lepas dan lurus saja nampaknya. kata dokter harus operasi, apakah tidak ada komplikasinya pak?

Unknown mengatakan...

Komplikasi dapat terjadi karena banyak hal. Tapi, apa yang disarankan dokter tersebut merupakan pilihan penanganan untuk kasus seperti ini. Untuk menanyakan kondisi lebih lanjutnya, silahkan bertanya langsung pada dokter yang akan menangani keponakan saudara karena beliau lebih tau bagaimana kondisi ponakan saudara sekarang. Akan lebih menyenangkan kedua pihak kalau ada komunikasi, dokter dipermudah menjalankan tanggung jawabnya dan pasien juga tenang. :)

tsan'san mengatakan...

Saya mau bertanya,... apabila ddh ini terbawa sampai besar, apa operasi bisa dilakukan dan hasilnya kaki bisa normal dan struktur tubuh menjadi normal kembali? Karena dokter mengatakan, sudah bnyk otot2 sehingga untuk dilakukan operasi tidak mudah. Mohon pencerahannya ☺

Unknown mengatakan...

Apakah penyembuhan DDH usia 2thn ke atas bisa melalui terapi khusus? Tanpa melalui oprasi? Mohon pencerahann.. terimakasih

Posting Komentar

 
Copyright 2010 Catatan Mahasiswa FK