You Are Reading

0

Impian Jalan-jalan, mimpikah?

Unknown Senin, 19 Oktober 2015 ,




Udah pernah naik kereta api? - Blom

Udah pernah naik pesawat? - Blom

Udah pernah keluar Padang? - Pernah donk, pulang kampung ^,^

Udah pernah keluar Sumbar? - Blom

Fix

Serius, perjalanan hidup saya baru segini. Banyak enggak bolehnya dari pada boleh.

Cerita punya cerita, waktu sekolahan dulu kan sering ada jalan-jalan saat liburan dengan teman-teman beserta guru. Saat itu, saya tidak ikut. Baik dari taman kanak-kanak sampai SMA. Kalaupun jalan-jalan, itu bersama keluarga. Alasan orang tua saya tidak membolehkan adalah karena takut nanti terjadi apa-apa di jalan. Kata beliau, takut nanti saya tertinggal dari rombongan karena jumlah guru dibanding jumlah murid sangat jauh. 

Dulu-dulu, saya sedikit kesel karena tidak bisa ikut berbagi cerita dengan teman-teman saat balik kembali sekolah. Tapi perasaan itu saya kubur dalam-dalam, mencoba mencari sisi positif dibalik semuanya. 

Selain itu banyak hal lain yang serba terbatas saya lakukan seperti saya jarang jajan ini itu, tidak terlalu punya banyak teman dekat untuk bermain, harus sudah sampai di rumah sebelum magrib, pulang sekolah harus langsung ke rumah, kalau ada pelajaran tambahan dan saya terlambat pulang karena hujan maka akan dijemput (padahal jarak sekolah saya dan rumah itu cukup dekat). Sampai-sampai dibilang anak manja dan sebagainya.

Dengan proteksi seperti itu, saya tumbuh menjadi gadis yang cukup hati-hati dalam segala hal. Bahkan saat berjalan kaki, bila menemui lantai licinpun saya akan langsung berjalan hati-hati terlebih dahulu.

Sampai saat ini, saya juga belum pernah pergi jalan-jalan ke luar daerah. Padahal kan bisa aja saya langsung pergi tanpa ijin pada orang tua (ceritanya saya kan tinggal di kosan). Namun, berat sekali untuk minta ijin karena saya tau kalau saya minta ijin pergi jalan-jalan dengan teman maka jawaban ibu dan ayah adalah, "Sama siapa pergi? Kemana? Berapa orang perempuan yang pergi? Laki-laki yang pergi banyak? Ada orang tua temen yang pergi?" Dan setelah serentetan pertanyaan ditanyakan, maka muncul pernyataan, "Selagi untuk sekolah, silahkan pergi, itupun kalau ada dosen atau orang tua yang menemani. Selain itu, sebaiknya tidak usah, nak." Oke, baiklah. Ini mungkin udah sekian ratus kali saya dengar. Dan setelah menimbang baik buruk untung rugi, saya (ujung-ujungnya) akan memutuskan untuk tidak ikut.

Dari semua yang dilarang orang tua, cuma 1 hal yang sepertinya akan saya usahakan dan bisa diusahakan, yaitu pergi jalan-jalan. Iya, saya mengerti jalan-jalan jauh tidak terlalu menjadi penting bagi keluarga saya karena beliau harus menghemat untuk biaya sekolah anaknya. Saya juga tidak menyesali belum pernah ke sana dan ke sini. Tapi suatu hari saya ingin punya seseorang yang berani bicara pada beliau, meminta beliau mempercayakan saya padanya untuk diajak pergi jalan-jalan, dan meyakinkan beliau (orang yang saya sayangi) akan menjaga saya semampunya.

Yes, dear future husband. Please bring my dream comes true ^,^)/


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2010 Catatan Mahasiswa FK