You Are Reading

0

Hordeolum

ni Selasa, 12 Juni 2012


Hordeolum merupakan infeksi akut supuratif pada kelenjar-kelenjar kelopak mata.

Klasifikasi
  1. Hordeolum internum => yang mengalami inflamasi adalah kelenjar Meibom. Bengkaknya lebih besar.
  2. Hordeolum eksternum => yang mengalami inflamasi adalah kelenjar Zeis dan Moll.Bengkaknya lebih kecil dan lebih superfisial.

Etiologi
  • Staphylococcus Aureus

Gejala Klinis
  • Terdapat benjolan merah di dekat pangkal bulu mata
  • Sakit bila ditekan
  • Merah
  • Hordeolum interna dapat pecah ke arah kulit atau konjungtiva. Kalau hordeolum eksterna selalu pecah ke arah kulit.

Diagnosis
  • Anamnesis : pasien mengeluh mata perih, berair, merah. Dan yang paling penting ada riwayat menggunakan tetes mata perak nitrat beberapa jam sebelum kejadian.
  • Pemeriksaan Fisik : tampak mata berair, merah, konjungtiva palpebra inferior terlihat jelas dan merah (iritasi, dll)
  • Kerokan konjungtiva sering mengandung sel epitel berkeratin, beberapa neutrofil polimorfonuklear.

Tatalaksana
  • Kompres hangat 3-4 kali sehari selama 10-15 menit
  • Bila tidak membaik dalam 48 jam, insisi dan drainase bahan purulent.
  • Antibiotik lokal : salep antibiotik pada sakus setiap 3 jam
  • Antibiotik sistemik bila terjadi selulitis
  • Perbaiki higiene untuk mencegah rekuren

Komplikasi
  • Selulitis => infeksi kulit (subkutis)

Prognosis
  • Bila ditangani dengan cepat dan dapat menghindarkan komplikasi, maka prognosisnya akan baik.

Pola pikir
  • Bila ada pasien mengeluh mata bengkak => periksa dan lihat apakah bengkaknya berasal dari dekat pangkal bulu mata => Tentukan apakan ini benar-benar hordeolum internum atau eksternum => Terapi antibiotik lokal dan sistemik => Bila ada fluktuasi => insisi.


Sumber
Gambar (c) google
Kuliah Pengantar Blok 3.6 FKUA
Vaughan, Daniel G dkk. 1996. Oftalmologi Umum. Jakarta : Penerbit Widya Medika.


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2010 Catatan Mahasiswa FK