Hordeolum merupakan infeksi akut supuratif pada kelenjar-kelenjar kelopak mata.
Klasifikasi
- Hordeolum internum => yang mengalami inflamasi adalah kelenjar Meibom. Bengkaknya lebih besar.
- Hordeolum eksternum => yang mengalami inflamasi adalah kelenjar Zeis dan Moll.Bengkaknya lebih kecil dan lebih superfisial.
Etiologi
- Staphylococcus Aureus
Gejala Klinis
- Terdapat benjolan merah di dekat pangkal bulu mata
- Sakit bila ditekan
- Merah
- Hordeolum interna dapat pecah ke arah kulit atau konjungtiva. Kalau hordeolum eksterna selalu pecah ke arah kulit.
Diagnosis
- Anamnesis : pasien mengeluh mata perih, berair, merah. Dan yang paling penting ada riwayat menggunakan tetes mata perak nitrat beberapa jam sebelum kejadian.
- Pemeriksaan Fisik : tampak mata berair, merah, konjungtiva palpebra inferior terlihat jelas dan merah (iritasi, dll)
- Kerokan konjungtiva sering mengandung sel epitel berkeratin, beberapa neutrofil polimorfonuklear.
Tatalaksana
- Kompres hangat 3-4 kali sehari selama 10-15 menit
- Bila tidak membaik dalam 48 jam, insisi dan drainase bahan purulent.
- Antibiotik lokal : salep antibiotik pada sakus setiap 3 jam
- Antibiotik sistemik bila terjadi selulitis
- Perbaiki higiene untuk mencegah rekuren
Komplikasi
- Selulitis => infeksi kulit (subkutis)
Prognosis
- Bila ditangani dengan cepat dan dapat menghindarkan komplikasi, maka prognosisnya akan baik.
Pola pikir
- Bila ada pasien mengeluh mata bengkak => periksa dan lihat apakah bengkaknya berasal dari dekat pangkal bulu mata => Tentukan apakan ini benar-benar hordeolum internum atau eksternum => Terapi antibiotik lokal dan sistemik => Bila ada fluktuasi => insisi.
Sumber
Gambar (c) google
Kuliah Pengantar Blok 3.6 FKUA
Vaughan, Daniel G dkk. 1996. Oftalmologi Umum. Jakarta : Penerbit Widya Medika.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
0 komentar:
Posting Komentar