Adult Conjuntivitis Gonorrhea merupakan inflamasi konjungtiva karena infeksi dari bakteri Neisseria Gonorrhea atau Neisseria Meningitidis.
Epidemiologi
- Pada dewasa
Etiologi
Patogenesis
- Neisseria Gonorrhea
- Neisseria Meningitidis
Patogenesis
- Penularan kuman melalui sexual intercourse atau dari genital ke mata melewati tangan sendiri.
Gejala Klinis
- Palpebra dan konjungtiva edema
- Injeksi konjungtiva dan siliar
- Sekret purulent atau mukopurulent, banyak, dan dapat proyektil
- Membran ada / tidak
- Gatal, nyeri
- Kelenjar preaurikuler tidak terlalu besar
Diagnosis
- Anamnesis : pasien tengah menderita GO, atau memang ada riwayat hubungan seksual dengan pasangan yang GO.
- Pemeriksaan Fisik : tampak mata berair dengan sekret yang purulent.
- Kerokan konjungtiva dan biakan disarankan untuk setiap kasus yang purulent, ada membrane atau pseudomembrane. Melihat banyak neutrofil polimorfonuklear.
Tatalaksana
- Rawat dan isolasi pasien
- Bersihkan sekret dan irigasi setiap 1/2 jam
- AB sistemik seperti penicilin G 4,8 milyun unit IM bagi 2 dosis atau
Ceftriaxone 1 gr/hr IV selama 7 hari - Topikal : seperti penicilin atau golongan 3 (Ciprofloxasin dan Ofloxacin) tiap jam setelah dibersihkan.
- Obati pasangannya juga!!!
Komplikasi
- Dapat menembus epitel kornea sehingga akibatkan ulkus kornea
- Endoftalmitis
Prognosis
- Bila ditangani dengan cepat dan dapat menghindarkan komplikasi, maka prognosisnya akan baik.
Pola pikir
- Bila ada pasien mengeluh mata
perih, berair, dengan sekret purulent => periksa dan pastikan penyebabnya. Bila ada
riwayat GO atau berhubungan seksual dengan penderita GO =>
curigai ACG => obati dengan AB sistemik + topikal + irigasi sekret => OBATI PASANGANNYA JUGA.
Sumber
Gambar (c) google
Kuliah Pengantar Blok 3.6 FKUA
Vaughan, Daniel G dkk. 1996. Oftalmologi Umum. Jakarta : Penerbit Widya Medika.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
0 komentar:
Posting Komentar