You Are Reading

0

Ptosis / Blepharoptosis

ni Selasa, 12 Juni 2012


Ptosis/ Blepharoptosis merupakan keadaan dimana letak palpebra superior terlalu rendah. Normalnya palpebra superior berada di tengah-tengah limbus superior.

Epidemiologi
  • Dapat dialami semua umur.
  • Berupa kongenital atau didapat

Klasifikasi :
  • Berdasar onset :
    • Kongenital
    • Didapat
  • Berdasar organ yang dikenai :
    • Unilateral
    • Bilateral
  • Berdasar luas yang dikenai :
    • Partial
    • Seluruhnya

Etiologi 
    • Gangguan fungsi M. Levator (miogenik)
    • Lumpuhnya N III (N. Okulomotorikus)
    • Jaringan penyokong tidak baik

    Patogenesis berdasar etiologi
    • Kelainan perkembangan levator
      Terjadi distrofi otot levator => sehingga fungsinya tidak normal (tidak mampu mengangkat palpebra superior). Dapat juga terjadi kelemahan pada m. rectus superior.
    • Jenis Ptosis miogenik lainnya :
      • Blepharophimosis => fungsi levator yang buruk. Ptosisinya lebih berat dan disertai telechantus, lipat epichantus, dan ektropion sikatriks palpebra inferior.
      • Ophthalmoplegia eksternal menahun progeresif => penyakit neuromuskuler herediter progresif lambat yang dimulai dari pertengahan kehidupan. Semua otot ektraokuler terkena termasuk levator dan otot ekspresi muka
      • Miastenia gravis => manifestasikan ptosis dan diplopia..
    • Ptosis Aponeurotik
      Biasanya terjadi pada kehidupan lanjut karena disinsersi parsial atau putusnya aponeurosis levator dari tarsus. Dapat diakibatkan oleh trauma atau pasca operasi katarak.
    • Ptosis Neurogenik
      Lumpuhnya N. Okulomotorikus yang mempersarafi m. levator akibatkan pengangkatan palpebra tidak sempurna. Dapatdiakibatkan oleh trauma atau kelainan dari lahir.
    • Ptosis Mekanik
      Palpebra superior terhalang membuka sempurna karena ada masa seperti neoplasma atau efek tambatan dari pembentukan parut. Pemendekan horizontal palpebra superior merupakan penyebab umu dari ptosis mekanik

    Gejala Klinis
    • Tidak dapat membuka sempurnanya palpebra superior.
    • Bila unilateral dan mengenai bayi, dapat terjadi ambliopia kalau tidak ditatalaksana dengan cepat.

    Diagnosis
    • Anamnesis : pembukaan palpebra superior tidak sempurna
    • Pemeriksaan Fisik : visus untuk menilai sudah terjadi ambliopia atau belum.

    Tatalaksana
    • Bila monokuler dan penderita masih kecil => harus segera dioperasi untuk mencegah terjadinya ambliopia (penglihatan tidak berkembang)
    • Bila bilateral dan mengenai anak kecil => tidak apa ditunda dulu bila ada kendala.

    Komplikasi
    • Ambliopia
    • Strabismus

    Prognosis
    • Bila ditangani dengan cepat dan dapat menghindarkan komplikasi, maka prognosisnya akan baik.

    Pola pikir
    • Bila ada pasien dengan penurunan palpebra superior yang lebih dari normal => periksa dan pastikan penyebabnya serta cek apakah unilateral atau bilateral => bila unilateral dan memungkinkan menggangu perkembangan mata, maka segera operasi.

    Sumber
    Gambar (c) google
    Kuliah Pengantar Blok 3.6 FKUA
    Vaughan, Daniel G dkk. 1996. Oftalmologi Umum. Jakarta : Penerbit Widya Medika.


    Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

    0 komentar:

    Posting Komentar

     
    Copyright 2010 Catatan Mahasiswa FK