You Are Reading

0

PW Pertama yang Mengharukan

Unknown Sabtu, 12 Oktober 2013 ,


21-22 September 2013, Sabtu-Minggu kelabu.

Wisuda Ni Ayu
Wisuda Ni Ayu
Kedua hari tersebut merupakan hari yang ditunggu-tunggu Uni sepupu saya. Ni Ayu, begitu sapaan akrab saya kepada beliau. Dia adalah anak pertama pasangan Bg Dir (Ponakan Ibu) dengan Tek Dah (Adik Ayah). Haha, benar, agak membingungkan juga saya harus memanggil apa kepadanya karena Ayah dari Ni Ayu adalah ponakan jauh ibu sementara Ibunya adalah Etek saya (Adik kandung Ayah).

Lima tahun Uni menjalani pendidikan di Universitas Negeri Padang (UNP). Banyak suka duka yang dijalani dari awal masuk sampai menyelesikan skripsi. Jatuh bangun kedua orang tuanya memperjuangkan agar anak mereka lulus kuliah dan menyandang gelar SPd. Dan akhirnya berakhirlah sudah satu tanggung jawab pendidikan itu. 

Beberapa bulan belakangan ini, setiap Bg Dir datang ke rumah, beliau selalu membicarakan wisuda yang akan diselenggarakan tersebut. Saya mengulum senyum bahagia melihat abang seperti itu. Rasanya saya melihat kebanggaan tersendiri yang tak dapat diungkapkan beliau. Bayangkan saja, seorang laki-laki tamatan SD memiliki anak seorang sarjana. Yakinlah, pasti beliau bangga. Tidak beda jauh dengan orang tua saya. Hehe. Beliau-beliau semua memang sosok pekerja keras. Thanks Ayah, Ibu.

Bahkan saat 2 minggu sebelum acara tersebut dilaksanakan, saya sempat pulang ke rumah. Dan gaungan kemenangan itu masih terdengar. Bahkan Ayah dan Ibu saya juga akan menghadiri acara tersebut. Wah, alhamdulillah, semua orang tengah berbahagia menyambut hari itu. Namun, saat Ni Ayu menelpon saya tepat beberapa hari sebelum acara, dia menyatakan ingin menginap di kos saya mulai dari hari Jumat. Dan hal yang paling mengejutkan akal sehat saya, Uni mengabarkan mungkin orang tuanya tak akan hadir saat wisuda itu.

HAH?

Bagaimana bisa Abang n Etek enggak bisa hadir?

Ada masalah apa?

Setelah menelpon Ayah, baru saya mengetahui kalau Tek Dah (Ibu Ni Ayu) masuk rumah sakit. Innalillaah. Bagaimana bisa? Sakit apa? Sejak kapan? Dan dan dan...

Etek termasuk salah satu orang yang dekat dengan saya. Sepanjang pengetahuan saya, beliau tidak pernah sakit parah yang sampai masuk rumah sakit. Tapi saya tau, beliau sering mengeluhkan asam uratnya yang kambuh beberapa kali. Saya jadi heran, memangnya Etek masuk rumah sakit karena apa? Dan WOW, kenyataannya mengatakan bahwa Etek kena Hipertensi, pusing terus, dan tidak mau makan. Maka, jadilah beliau dengan kondisi yang semakin memburuk dibawa dari rumahnya di Bonjol (sebuah kecamatan di Kabupaten Pasaman) ke rumah sakit di Lubuk Sikaping (dekat rumah saya).

Alhamdulillah juga, saat Ni Ayu berangkat ke Padang, Ibunya sudah pulang dari rumah sakit. Ayah saya berkata, kalau seandainya Etek bisa ditinggal sama Puput (Adik Ni Ayu), maka Bg Dir akan ikut pergi wisuda ke Padang bersama Ayah Ibu saya. Itulah kata-kata penyemangat yang setiap hari saya sampaikan kepada Uni agar beliau tabah. Dan tak diragukan lagi, Uni saya memang wanita yang kuat. Dia, setahu saya, akan menyembunyikan kesedihannya sedemikian rupa di depan semua orang. Kamipun juga masih berharap orang-orang dari kampung akan datang ke acara wisudaan ini.

Namun, hati mana yang tidak akan haru kalau dihadapkan pada kondisi sekarang?

Ayah Ibu saya tidak jadi pergi, Ayah Ni Ayu juga tidak jadi. Ni Ayu sih positif thinking saja karena dia mengatakan bahwa menjaga Ibunya lebih penting dari pada menyuruh keluarga dari kampung menghadiri acara wisuda ini. Toh ini hanya peresmian, toh nama belakangnya juga sudah ditambah dengan SPd dari beberapa waktu yang lalu. Namun, saya sendiri yang menjadi ragu. Bukankah Ibu sudah berenca ke Padang hari itu? Mengapa tidak jadi? Tidak mungkin Ibu membatalkan sesuatu kalau tidak terjadi sesuatu juga.

Dari sana saya curiga dan lantas menelpon ke rumah. Ya Allah, ternyata Ibu Ni ayu masuk rumah sakit lagi. Ah~pantes tidak ada yang akan datang ke sini.

Jadilah saya dengan menguatkan diri sendiri dan menguatkan Uni juga, pergi ke Wisudaan mendampingi ni Ayu. Tempat saya itu sudah sepantasnya dimiliki oleh Bg Dir dan Tek Dah. Ya, harus bagaimana lagi. Ini memang kehendak Allah. Dan harus dijalani dengan tabah.

Beberapa kali dalam acara tersebut aliran bening membasahi pipi Ni Ayu. Saya yang melihatpun sangat sedih sekali, kegembiraan yang mengharukan merundung keluarga besar kami. Sesekali saya menguatkan beliau, memastikan bahwa inilah yang terbaik buat kita kali ini. Unipun punya sebuah permintaan pada saya, saat nama beliau dipanggil, dia berharap saya dapat merekamnya agar nanti dapat didengarkan pada kedua orang tuanya. Dan tanpa keberatan sedikitpun, saya meng-iyakan dengan semangat.

Selamat dan Semoga semakin kuat untuk Uni tersayang,
Charisma Yuanda, S.Pd.


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2010 Catatan Mahasiswa FK