You Are Reading

0

Trachoma

Unknown Minggu, 13 Mei 2012


Trachoma merupakan infeksi konjungtiva karena infeksi dari Clamydia trachomatis serotipe A, B, Ba, dan C.

Epidemiologi
  • Merupakan salah satu penyakit paling tua di dunia, ditemukan sejak abad ke-27 SM dan mengenai semua  bangsa.
  • Merupakan penyakit menahun paling banyak dijumpai dengan 300-600 juta.
  • Paling banyak terdapat di daerah Afrika, suku Aborigin, dan sebagian Asia.

Etiologi
  • Clamydia Trachomatis
  • Predisposisi dan penyebaran : kontak langsung, lalat atau nyamuk, higiene perorangan, cuaca, lingkungan.

Patofisiologi
Agen infeksi => masa inkubasi rata-rata 7 hari (atau 5-14 hari). Timbulkan infeksi dan dapat juga mengakibatkan keratitis epitel superior, keratitis subepitel, pannus, folikel limbus superior, dan akhirnya sisa sikatrik patognomonik pada folikel ini dikenal sebagai Sumur-Sumur Herbert (depresi kecil dalam jaringan ikat di batas limbus, ditutupi epitel).
Sumur Herbert
Sikatrik konjungtiva dapat mengakibatkan penarikan dan akhirnya terjadi trikiasis (pembalikan bulu mata ke arah dalam). Lama-kelamaan, bulu mata akan terus menggesek kornea dan mengakibatkan gangguan pada film air mata.

Gejala Klinis
  • Terdaoat folikuler dan parut konjungtiva.
  • Sumur-sumur Herbert
  • Kasus yang berat dapat terjadi trikiasis.
  • Keratitis
  • Panus = infiltrasi neovaskularisasi di limbus. Combs appearance = seperti sisir.
    Panus (neovaskularisasi)
  • Pada bayi dan anak-anak timbul diam-diam, dapat sembuh dengan sedikit atau tanpa komplikasi.
  • Pada orang dewasa, timbul akut atau subakut dan komplikasi sangat cepat berkembang. 
  • Pada saat timbul, gejalanya mirip dengan konjungtivitis bakterial seperti mata berair, fotofobia, aksudasi, kemosis, hiperemis, folikel tarsal dan limbal, nodus preaurikuler kecil dengan nyeri tekan.
Untuk menentukan trachoma sudah endemik di suatu keluarga atau masyarakat adalah sekurang-kurangnya menunjukkan dua tanda dari :
  • Lima atau lebih folikel pada konjungtiva tarsal pada palpebra superior.
  • Parut konjungtiva khas (seperti bintang dengan garis-garis = Arlt's line) di konjungtiva tarsal superior
  • Folikel limbus atau sekuelenya (sumur Herbert)
  • Pembuluh darah ke atas kornea, paling jelas di limbus atas. (panus= infiltrat neovaskularisasi)
WHO mengembangkan cara sederhana memeriksa penyakit tersebut :
  • TF => Lima atau lebih folikel pada konjungtiva tarsal superior
  • TI => Infiltrasi difus dan hipertrofi papiler konjungtiva atas sekurang-kurangnya menutupi 50%  pembuluh profunda normal.
  • TS => Parut konjungtiva trachomatosa
  • TT => Trikiasis atau entropion
  • CO => Kekeruahan kornea.
Keterangan :
  1. Bila ada TF dan TI => menunjukkan trachoma infeksi aktif yang harus diobati
  2. TS => bukti cedera karena penyakit ini
  3. TT => berpotensi menyebabkan kebutaan dan indikasi dari koreksi bedah palpebra.
  4. CO => lesi terakhir yang membutakan dari trachoma

Diagnosis
  • Anamnesis dan pemeriksaan fisik => tanda dan gejala klinis
  • Pemeriksaan Lab
    • Pulasan giemsa => terdapat inklusi klamidia (tidak selalu ada)
    Pulasan antibody fluorescein dan tes imuno assay => tampak agen trachoma mirip dengan agen konjungtivitis inklusi namun dapat dibedakan dengan mikrofluorescens.

Tatalaksana, pilih salah satu pengobatan :
  • Dewasa
    • Tetracyclin 1-1,5 g/hari per os dalam empat dosis selama 3-4 minggu
      Jangan digunakan pada anak dibawah 7 thn dan wanita hamil karena tetrasiklin mengikat kalsium pada gigi yang berkembang dan tulang yang tumbuh serta berakibat gigi permanen menjadi kekuningan dan kelainan rangka.
    • Doxycyclin 100 mg per os dua kali sehari selama 3 minggu
    • Azithromycin 1 gr single dose 3 minggu
  • Anak
    • Azythromycin oral 20 mg/kgBB single dose selama 3 minggu
    • Erytromicyn oral 40 mg/kgBB/hari3 minggu
  • Salep atau tetes topikal (preparat sulfonamid, tetracyclin,  erythromicyn, empat kali selama 6 minggu sama efektifnya).

Komplikasi
  • Parut konjungtiva
  • Kerusakan duktus kelenjar lakrimal
  • Trikiasis
  • Entropion
  • Ulserasi kornea
    Trachoma with Ulcer

Prognosis
  • Bila ditangani dengan cepat dan dapat menghindarkan komplikasi, maka prognosisnya akan baik.
  • Hati-hati penularan !

Pola pikir
  • Bila ada pasien mengeluh mata perih, merah, berair => anamnesis dan pemeriksaan fisik => bila endemik trachoma, temukan 2 dari 4 tanda (folikel, panus, sumur Herbert, sikatrik => lakukan pemeriksaan lab => pastikan penyakit => tatalaksana.


Sumber
Gambar (c) google
Kuliah Pengantar Blok 3.6 FKUA
Vaughan, Daniel G dkk. 1996. Oftalmologi Umum. Jakarta : Penerbit Widya Medika.


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2010 Catatan Mahasiswa FK