Ini dikutip dari tulisan saya tertanggal 23 Maret 2012, Kamis.
"Sakit itu
akhirnya ada hikmah juga". Nah, ini nih kata dewa yang sering saya
sadari ketika semuanya telah terlewati. Ujung-ujungnya baru ucap syukur,
ujung-ujungnya baru bilang thanks, dan ujung-ujungnya baru berbesar
hati terhadap apa yang terjadi. Padahal, saat melewati hal yang berat
tersebut sering kali hati ini berkeluh kesah. Ya, kenyataannya sih
memang jarang orang lain yang menyadari tindakan saya tersebut karena
saya selalu 'tersenyum'. Hehehe.
Contohnya saja beberapa hari ini. Demam tinggi
dengan berujung batuk kering yang akhirnya purulent. Ah, tak ada yang
menyenangkan antara semuanya. Jadi malas bergerak, malas mengerjakan
pekerjaan rumah seperti bersih-bersih, bahkan sangat malas untuk
memenuhi kebutuhan hidup seperti makan. Pokoknya serba tak mau. Tapi,
dosen berkata lain. Jadwal kuliah mulai minggu pertama ini sangat padat
sekali. Hari senin saja dimulai dengan upacara bendera pukul 7 kurang 5.
Ya, dengan semua kondisi yang sedang saya alami, tentu saja tidak
mungkin membuat saya tidak terlambat. Dengan sempoyongan belum makan
pagi, saya tetap mencoba tegar hingga upacara selesai. Selanjutnya ada
kuliah pengantar Blok baru. Seorang dosen bercerita di depan dan satu
jam kemudian harus tutorial. Masih agak meriang, apalagi diracuni oleh
teman-teman yang memberikan kabar burung kalau tutor saya sedikit "...".
Yah, tau sendiri lah. Sepertinya bukan tutor idaman mahasiswa FK. Hehe.
Tapi it's OK. Siapapun tutor, yang paling penting bagi saya
adalah saya bisa belajar dan mengambil manfaat dari tutorial itu sendiri
meskipun hanya dapat nilai pas-pas an. Bagi saya nilai bukan yang
utama, yang jelas saya mengerti sehingga suatu saat tidak melakukan
tindakan yang gegabah pada pasien. Kalau nilai sih tidak menyangkal juga
ingin mendapatkan yang bagus, tapi ya terkadang kesempatan untuk
mendapatkannya tipis sekali.
Setelah ditunggu lebih dari 1 jam, kita turioal
mandiri saja hari itu. Sepertinya dosen tersebut lupa, tidak ingat atau
tidak tau kalau ada jadwal tutorial hari ini, atau bahkan sibuk dengan keadaan emergency yang tengah dihadapi. Entahlah. Terus, beberapa harinya masih sakit. Dan pada puncak kejenuhan, saya
berusaha menepis semuanya. Mulai mengetik buku yang selama ini tak
pernah diselesaikan. Ya, walaupun masih belum terselesaikan tapi saya
sudah mulai menyicilnya. Mulai belajar dan memahami semuanya. Kebetulan
juga instruksur sklill's lab saya memberi dorongan. Wah, pokoknya luar
biasa sekali beberapa hari ini. Rasanya semangat saya kembali ditambah.
Namun, siapa sangka ketabahan dan ketangkasan itu diuji kembali. Haha.
Sekarang sakit saya sudah mulai mendingan, badan tidak panas lagi, dan
yang tinggal cuma batuk dan pilek. Dan hal itu yang menjadi bumerang
atas semua yang sudah berubah beberapa hari ini. Look what I've done. Tidur-tiduran di kos, nonton koleksi film yang belum pernah di tonton. All the things ARE wasting time.
Baiklah, sepertinya keadaan lemah seperti kemarin
lebih menambah semangat untuk belajar. Tapi dengan kondisi yang sangat
tidak nyaman seperti itu saya juga tidak sanggup. Oh, sungguh pilihan
yang tak menyenangkan.
Nah, dari sana saya baru dapat hikmah. Ternyata
sakit kemarin membuat kualitas hidup saya jadi lebih baik. Dan, tak
seharusnya seharusnya dengan kondisi yang lebih baik seperti ini saya
menyia-nyiakan waktu yang sangat berharga ini. Oh, please. Bangkit dan berusahalah ii >,<)/
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
0 komentar:
Posting Komentar