You Are Reading

2

Skoliosis

Unknown Sabtu, 24 Maret 2012


Skoliosis merupakan deformitas punggung yang seharusnya lurus berubah menjadi miring.

Klasifikasi
  1. Skoliosis Postural
    Disebut juga Skoliosis Skiatika atau Deformitas Semu.
    => deformitas sekunder sebagai kompensasi terhadap beberapa keadaan di luar tulang belakang. Contoh : karena kaki pendek sebelah, kemiringan pelvic akibat kontraktur pinggul
    Bila diperbaiki posisinya, maka skoliosis ini akan menghilang :
    • Kaki pendek => duduk, maka deformitas akan hilang
    • Skoliosis postural menghilang kalau fleksi (membungkuk)
  2. Skoliosis Struktural
    => deformitas pada segmen tulang belakang

Etiologi
  • Idiopatik => Skoliosis idiopatik
  • Anomali tulang => Skoliosis Osteopatic
  • Distrofi otot => Skoliosis Neuropatik

Faktor Resiko
  • Riwayat keluarga
  • Kelainan saat kehamilan/ persalinan

Gejala Klinis dan Diagnostik
  • Deformitas punggung => miring. Tulang belakang menyimpang
  • Benjolan rusuk pada kurva thoraks
  • Penonjolan asimetri salah satu pinggul pada kurva torakolumbal
  • Lihat pigmentasi kulit, bekas rambut pada bagian skoliosis
  • Catat tingkat dan arah kecembungan kurva utama
  • Tanda diagnosis tetap => suruh posisi flexi (bungkuk ke depan)

Pemeriksaan Penunjang
  • Foto polos => postero anterior dan lateral penuh terhadap tulang belakang dan krista iliaka dengan posisi tegak.
    • Postero-anterior => vertebra yang mengarah ke puncak prosesus spinosus menyimpang ke garis tengah. Ujung atas dan bawah kurva diidentifikasi sewaktu tingkat simetri vertebra diperoleh kembali.
      Derajat kurva diukur dengan menarik garis pada sinar X pada batas atas tulang belakang paling miring dan batas bawah tulang belakang paling miring. Dari masing-masing garis tersebut ditarik garis sejajar yang tegak lurus (90 derajat). Sudut yang terbentuk dari pertemuan garis tersebut adalah Sudut Cobb.
    Sudut Cobb

    • CT dan Mielografi => menentukan kelainann vertebra/ kompresi korda.
    • Uji fungsi paru => pada deformitas dada yang parah. Uji kapasitas vital paru.
    • Uji biokimiawi dan neuromuskular => pada pasien dengan distrofi otot/ penyakit jaringan ikat.

    Skoliosis Congenital (Osteopatik)
    Patofisiologi => terjadi anomali pada:
    • Hemivertebra
    • Wedget vertebra
    • Fusi vertebra
    • Tiadanya rusuk / rusuk menyatu

    Gejala klinis dan Diagnosis
    • Pada jaringan sekitar sering ditemukan :angioma, naevi, rambut berlebihan, lekukan atau bantalan lemak, kadang disertai spina bifida.
    • Skoliosis kongenital biasanya menetap pada tingkat ringan, namun beberapa kasus berkembang ke arah deformitas berat. Terutama yang disertai fusi vertebra unilateral (batang tak bersegmen unilateral).

    Tatalaksana 
    => konservatif
    • Observatif : 1 x 3 bulan atau 1 x 6 bulan, lihat perkembangan sudut Cobbnya
    • Pasang Brace (penyangga yang dapat memanipulasi kemiringan sudut vertebraenya) => pantau sampai tulang berubah jadi lurus
    => operatif. Sebelum operasi, mielografi terlebih dahulu untuk mencegah diastematomielia (korda terbagi dua oleh penonjolan tulang belakang dari corpus vertebra).
    Indikasi operasi segera :
    • Usia
    • Progresifitasnya tinggi
    • Ada deformitas lain yang diakibatkan skoliosis ini
    • Fusi vertebrae
    • Sudut Cobb > 40 derajat
    DOWNLOAD - Skoliosis.pdf
    cara download
     
    Sumber :
    Apley, A. Graham dkk. 1995. Buku Ajar Ortopedi dan Fraktur Sistem Apley. Jakarta : Widya Medika.


    Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

    2 komentar:

    kuronuma mengatakan...

    terimakasih infonya. boleh tau dari fk mana?

    Unknown mengatakan...

    Sama2 :)
    saya fk unand. Salam kenal ya.


    ttd,
    admin

    Posting Komentar

     
    Copyright 2010 Catatan Mahasiswa FK